SHAMO AYAM, AYAM ADU DARI JEPANG YANG SANGAT POPULER
Ayam shamo merupakan jenis ayam dari Jepang yang dipercaya merupakan keturunan ayam Asil dari Pakistan. Mirip dengan leluhurnya, Shamo sebagian besar dibiakkan untuk digunakan sebagai ayam aduan karena perawakannya yang tinggi dan sifat agresifnya.
Namun ayam ini juga bisa dijadikan hewan peliharaan karena cukup ramah dan jinak saat berinteraksi dengan manusia. Banyak yang menyarankan untuk tidak membedakan kandang dari ayam jantan lainnya. Penasaran dengan fitur dan kelebihan dari ayam Shamo raksasa ini? Berikut adalah beberapa fakta menarik.
1. Asal muasal ayam Shamo
Meskipun diketahui berasal dari Jepang, namun diyakini bahwa ayam Shamo hanya ada di Jepang pada zaman Edo, yaitu abad ke-17. Diyakini dibawa dari Thailand sebagai keturunan ayam Asil dari Pakistan dan India. Merupakan ayam khas Asia yang sering dijadikan andalan untuk sabung ayam atau sabung ayam. Di Jepang sebenarnya ada beberapa jenis ayam yang dikenal sebagai ayam aduan, seperti Satsumadori dan Koeyoshi, namun Shamo lah yang paling populer.
2. Ciri fisik ayam Shamo
Ayam shamo jantan asli bisa mencapai 2-5 kg tergantung jenisnya. Sedangkan untuk yang betina ukurannya sekitar 1,5 -3 kg. Mereka mengklasifikasikan ayam berdasarkan bulu kaku dan warna acak. Sebagian besar berwarna gelap, tetapi ada juga yang berwarna terang dan gelap. Buat pola yang menawan.
Kaki Shamo berwarna kuning tua, begitu pula paruhnya. Tingginya tergolong paling tinggi di antara spesies lainnya. Hampir menyamai ayam melayu yang hingga kini menyandang status dengan postur tubuh tertinggi di dunia. Ayam jago ini memiliki bahu yang lebar dan lebar memberikan kesan gagah dan tangguh.
Ekornya pendek dan badannya ramping ke atas. Badannya tidak sebesar ayam asli atau melengkung seperti ayam melayu, namun lebih kekar.
3. Karakter
Ayam ori shamo jantan merupakan hewan yang agresif terhadap sesama pejantan. Hal itulah yang membuatnya dipilih sebagai petarung. Jika ingin memelihara Shamo, Sedulur disarankan untuk tidak menggabungkannya dalam kandang yang sama dengan ayam jantan lainnya. Ayam ini juga tidak menyukai kandang yang sempit.
Untuk betina, mereka adalah jenis unggas yang tenang dan merupakan induk yang berkomitmen untuk menjaga telurnya. Telurnya cukup rapuh sehingga sangat rawan pecah apalagi jika betinanya cukup besar. Betina juga tidak boleh dicampur dengan ayam remaja karena bisa terlibat perkelahian. Mereka juga bisa ganas terhadap manusia di penangkaran, terutama saat bertelur.
Anak anjing, jika yang jantan sering berkelahi dan tidak boleh disatukan dalam kandang yang sempit. Agresivitas ayam atau hewan peliharaan sebenarnya juga mempengaruhi perawatan pemiliknya. Jika ingin memeliharanya, pemilik menganjurkan untuk melatihnya sejak kecil agar jinak dan tidak agresif.
4. Jenis sirkulasi
Ada tiga jenis ayam Shamo di dunia. Mereka berbeda dalam ukuran. O Shamo adalah yang terbesar dan beratnya bisa mencapai 5 kg. Diikuti oleh Chu Shamo yang memiliki berat rata-rata 3 kg, dan terakhir Ko Shamo yang memiliki berat kurang dari 2 kg. Semuanya membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk benar-benar dilabeli sebagai orang dewasa. Jangan tertipu oleh perawakannya yang besar.
5. Beri makan
Pakannya sebenarnya tidak berbeda dengan ayam pada umumnya, apalagi jika masih anakan. Ketika mereka mulai remaja, mereka bisa diberikan asupan protein. Namun, tetap dalam taraf wajar, karena pertumbuhan daging dan tulang ayam berbeda. Otot dan daging akan lebih cepat beratnya daripada tulang, jadi jika Anda diberi makan terlalu banyak dan tinggi protein, Anda bisa menjadi gemuk.
Di usia remaja, mereka biasanya akan terlihat kurus, namun saat tulang mereka tumbuh, perawakan Shamo akan mulai terlihat. Baru setelah dia berumur lebih dari 1 tahun dia bisa menambahkan protein ke ayam Shamo favoritnya.
6. Kandang
Sebaiknya Shamo diberi kandang yang luas dan harus dipisahkan antara satu hewan dengan hewan lainnya, apalagi jika sudah dewasa. Hal ini berlaku baik untuk wanita maupun pria karena sama-sama agresif dan suka berkelahi satu sama lain.
Shamo juga menyukai tempat yang hangat hingga panas. Jadi, pas bila dibesarkan di pekarangan terbuka. Jangan lupa beri mereka waktu untuk keluar kandang setiap hari. Untuk itu, penting untuk memiliki lahan yang luas jika ingin beternak ayam shamo. Namun jika Anda hanya membeli satu untuk dipelihara, halaman rumah yang polos mungkin tidak menjadi masalah. Pastikan Anda menyediakan kandang yang cukup besar untuk mereka beristirahat di malam hari.
7. Harga
Mengingat banyaknya peminat, peternak ayam shamo bermunculan di Jawa Timur dan berbagai daerah lain di Indonesia. Seekor anak anjing Shamo bisa dihargai Rp 1 juta. Beberapa menjualnya berpasangan untuk kebutuhan yang lebih baik.
Namun, ada juga yang menjual Shamo pria dewasa dengan harga yang mungkin lebih mahal. Biasanya dihargai karena berat dan tingginya. Namun, jika membeli orang dewasa, umumnya mereka dilatih untuk menjadi petarung. Jika dididik secara ketat sedemikian rupa, tentunya ayam akan lebih agresif dan membutuhkan waktu untuk menjinakkannya.
8. Gunakan Nilai
Selain sebagai ayam aduan, Shamo di Jepang juga terkadang digunakan sebagai ayam pedaging karena kualitasnya yang premium. Agak berisik dan banyak dibanding ayam pedaging biasa tentunya. Daging ayam shamo termasuk dalam makanan para atlet Sumo di Jepang pada abad ke-19. Namun, praktik ini telah ditinggalkan karena spesies tersebut semakin langka.
9. Dikategorikan langka di Jepang dan Amerika Serikat
Sejak tahun 1941, ayam Shamo masuk dalam daftar burung yang dilindungi di Jepang. Hal ini karena jumlahnya terus berkurang seiring dengan nilai guna yang semakin beragam dan reproduksinya tidak secepat itu.
Shamo juga ada di beberapa negara lain seperti Inggris, Australia dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, Shamo juga masuk dalam daftar burung yang dilindungi atau terancam punah di alam liar.
10. Budaya sabung ayam di Asia dan dunia
Mahalnya harga ayam shamo dipengaruhi oleh budaya ayam aduan atau sabung ayam. Seperti yang kita ketahui, budaya ini sudah ada sejak dahulu kala dan sangat populer di Asia dan Amerika Selatan. Menghilangkan budaya ini tidaklah mudah. Pitoyo dan Firmanto dalam Journal of the Budapest International Research and Critics Institute menyebutkan beberapa faktor yang membuat orang tertarik dengan sabung ayam. Faktor tersebut antara lain.
Ekonomi, yaitu kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di Indonesia, sabung ayam banyak dilakukan oleh masyarakat kelas bawah yang memandang judi sebagai cara cepat untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Entertainment, ada rasa bangga dan gembira ketika melihat ayam asuh atau juara akhirnya menang. Apalagi di pedesaan, sabung ayam sering terjadi saat musim kemarau dan tidak banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Itu ditemukan di daerah di mana mayoritas penduduknya bekerja sebagai penambang.
Perasaan menguasai skill baru adalah kepuasan bisa melatih ayam menjadi petarung yang handal. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan rasa percaya diri mereka bahkan status sosial mereka.
Maksimal, tidak hanya faktor ekonomi saja yang mendorong kegiatan sabung ayam seperti ini. Namun, ada juga faktor psikologis yang terkait erat dengan dominasi, maskulinitas, dan kepahlawanan.
Hal serupa tidak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia Tenggara bahkan di benua Amerika. Melansir liputan The New York Times, hal serupa juga sudah mendarah daging di Puerto Rico, negara bagian AS. Bahkan ada yang menjadikan bisnis tersebut turun temurun.
Di sana mereka mencoba melakukan pendekatan humanis terhadap ayam yang dilombakan, seperti pelarangan penggunaan senjata logam tambahan dan tes doping. Namun keberadaannya masih bermasalah karena tidak menjamin keamanan dan hak-hak hewan.
Di Indonesia sendiri sabung ayam dilarang karena merupakan tempat pertaruhan dan perjudian yang meresahkan. Seperti yang dikatakan Clifford Geertz dalam penelitiannya tentang sabung ayam di Bali pada tahun 1972, bukan hanya hewan yang bertarung di arena.
Manusia di belakangnya juga bergabung dalam pertarungan. Tentu pertarungan antar manusia akan jauh lebih kompleks, tidak hanya untuk bertahan hidup seperti hewan, tapi ada uang dan status sosial yang dipertaruhkan.
Semoga fakta tentang shamo chicken dan nilai guna nya bisa membuka wawasan kita. Alih-alih diadu dan disiksa di arena pertarungan, ayam ini bisa jadi hewan peliharaan yang asik untuk dikoleksi. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan ayam ini.